Warta Gabriel 6 Agustus 2023

PESTA YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAAN-NYA
Matius 17:1-9

Yesus menyatakan kemuliaan-Nya kepada murid-murid yang terpilih di atas gunung yang tinggi (ayat 1-4) dan kepada mereka Allah menyatakan-Nya sebagai Anak-Nya yang terkasih (ayat 5-9). Melalui kisah penampakan dalam bacaan Injil hari ini, Penginjil Matius menegaskan kepada kita semua bahwa Yesus adalah Mesias seperti yang direncanakan Allah dan bukan Mesias seperti yang selama ini dibayangkan oleh manusia.

Teologi Matius tentang penglihatan ini cukup menarik. Ketakutan para murid baru terjadi setelah mereka mendengar suara dari langit yang menyatakan siapa Yesus sebenarnya. Penglihatan tanpa pendengaran belum membuat mereka mengenal Yesus. Baru ketika identitas Yesus diberitahukan dari atas, mereka menjadi sangat ketakutan. Mereka menjadi seperti orang mati sehingga Yesus membangunkan mereka.

Cerita penglihatan ini perlu diwartakan kepada kita, walaupun cerita penglihatan ini rasanya terlalu jauh dari hidup kita sehari-hari dan kita tidak perlu kecewa apabila tidak diberi anugerah untuk mendapat penglihatan semacam itu sekarang. Penglihatan itu memang suatu anugerah. Orang harus dibawa oleh Yesus ke suatu gunung yang tinggi dan sendirian bersama dengan Dia. Untuk masa kita ini Tuhan Yesus tidak lagi menggunakan cara itu. Bisa dibayangkan jika ini terjadi pasti kita akan lari tunggang langgang karena ketakutan. Kesaksian dari murid-murid Yesus yang sederhana itu sudah cukup bagi kita.

Dalam perikop ini dinyatakan bahwa Yesus punya hubungan khusus dengan Bapa di Surga dan kepada mereka diperintahkan supaya hanya mendengarkan Dia. Yang dikehendaki Bapa di Surga ialah supaya kita hidup bersatu dengan Anak-Nya dalam iman. Oleh sebab itu kita tidak boleh ragu mendengarkan Dia meskipun Dia telah ditolak dan disalibkan sebagai seorang penjahat. Dia sungguh Anak Allah. Petrus dan kawan-kawannya hampir mati ketakutan ketika mendengar kesaksian itu. Beruntung bagi kita yang tidak mengalami hal itu. Kita cukup hidup dalam iman yang sederhana ini yakni mendengarkan Yesus dengan setia setiap hari dan tetap berpegang teguh pada-Nya, khususnya di tengah segala cobaan dan tantangan hidup kita.

Untuk itu kita perlu belajar merenungkan misteri salib-Nya dan percaya akan kebenaran kesaksian yang diceritakan kepada kita hari ini. Suatu hari Dia akan membangunkan kita dari kubur untuk memandang wajah-Nya, berhadapan langsung. Dan disana kita akan berseru bersama Petrus untuk selama-lamanya: “Tuhan alangkah baiknya kami berada di tempat ini!” Yang sekarang diminta dari kita hanya setia mendengarkan Yesus dan tetap berpegang teguh pada-Nya. Mari kita berjuang bersama-Nya. (Suster PIJ)

BACAAN I

Dan. 7:9-10,13-14.
"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Bacaan II

2Ptr. 1:16-19 .
"Suara itu kami dengar datang dari surga."

Misa Harian:
Senin - Jumat, pkl. 05.30
Misa Jumat Pertama & Adorasi Sakramen Mahakudus:
Jumat, pkl. 19.00 (misa harian pagi ditiadakan)
Misa Mingguan :
Sabtu : pkl. 17.00
Minggu : pkl. 06.30 | 09.00 | 17.00

1. Surat Baptis Bayi pada penerimaan 28 Mei 2023 sudah dapat diambil di Sekretariat Paroki.

Pengumuman I
• Sdr. Albertus Daniel Tanzil (Sta. Maria) dengan Sdri. Agatha Clara Devinta (Sta. Maria)

• Sdri. Regina Dhisca Wening Nastiti (St.Yohanes) dengan Sdr. Alexander Axel Giovanni Adi (Gereja Santo Yusuf Jember)

Pengumuman II
• Sdri. Laurentia Brenda Violita (Sta.Brigitta) dengan Sdr. Leonardus Teddy Ardi Giovani (Gereja Santo Mikael Paroki Gombong Keuskupan Purwokerto)

Pengumuman III
• Sdri. Maria Yosepha Venessa Jeremia (Sta. Caecilia) dengan Sdr. Fransiskus Elliot Nicholas Pratama (Gereja Santa Maria Imakulata Paroki Kalideres).

Anda yang mengetahui halangan perkawinan tersebut, wajib memberitahu Pastor Paroki.