Sudah setahun lebih pandemi covid di seluruh dunia masih terus berlangsung. Bahkan memasuki bulan Juli 2021 ini, kasus covid di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup tinggi secara signifikan setiap harinya. Munculnya varian virus baru, dengan daya menular yang lebih cepat, dan lebih mematikan daripada varian sebelumnya. Bertambahnya kasus covid dengan cepat dan tidak terkendali, menjadikan situasi dan kondisi masyarakat menjadi semakin memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Wabah corona ini, bukan hanya menyerang fisik saja, namun juga psikis (mental) dan berbagai bidang kehidupan lainnya , termasuk sosial dan ekonomi.
Hampir setiap hari diwarnai dengan informasi kedukaan meninggalnya pasien covid atau informasi terpaparnya seseorang yang dikenal. Seruan “mohon doakan…” untuk yang terkena covid maupun yang meninggal karena covid, semakin bergema. Rumah sakit dimana-mana penuh, dimana-mana antri untuk dapat kamar perawatan dan obat yang langka. Di titik inilah, sebagai manusia, kita merasakan ketidakberdayaan dan kerapuhan. Saat kekayaan ataupun kekuasaan karena jabatan dan status yang kita miliki di dunia, tidak mampu mengusir sang virus keluar dari tubuh kita sendiri, kemanakah kita akan berseru memohon pertolongan? Tiada yang lain selain kepada sang pencipta kehidupan itu sendiri, Allah yang Maha Rahim, dengan memohon belas kasih dan kemurahan hati-Nya yang tak terbatas kepada umat manusia.
Menyikapi situasi dan kondisi memprihatikan dan terasa genting yang dihadapi oleh umat paroki khususnya dan masyarakat pada umumnya, Pengurus KKI St. Gabriel Pulo Gebang, mengajak para devosan untuk bersatu padu, bersama-sama memohon rahmat belas kasih kerahiman Tuhan untuk segera menghentikan merebaknya wabah covid, dengan mendaraskan doa koronka 24 jam tanpa henti (berkesinambungan) selama 3 hari berturut-turut yaitu, pada tanggal 28, 29 dan 30 Juni 2021 (hari Senin, Selasa dan Rabu) dari rumah masing-masing. Para devosan yang ingin ikut berpartisipasi, didata melalui grup whatsapp KKI, dengan menuliskan nama dan waktu yang dipilih dari jam doa yang ditetapkan (jam 00.00 hingga jam 24.00). Jadwal doa ini akan berlaku selama 3 hari, sehingga setiap orang harus mengingat jam doa yang telah dipilihnya, dan dapat memilih lebih dari satu kali giliran pada jam doa yang masih belum terisi, sehingga tidak akan ada jam yang kosong, agar doa koronka dapat terus didaraskan sepanjang hari secara penuh. Setiap orang akan diberi waktu 15 menit untuk mendaraskan doa koronka (apabila selesai lebih cepat dapat mengulangi kembali doanya), setelah selesai 15 menit, akan dilanjutkan dengan pendoa berikutnya, terus tanpa putus, selama 3×24 jam. Selama tiga hari berturut-turut, pada tanggal 28 sampai 30 Juni 2021, 58 orang devosan KKI yang telah mendaftarkan diri, dalam kesetiaan dan ketekunan, dengan hati dan pikiran tertuju pada kerahiman-Nya, mendaraskan doa koronka untuk memohon belas kasih kerahiman Tuhan yang dipersembahkan untuk: kesembuhan bagi yang sedang terpapar covid, kedamaian bagi jiwa-jiwa yang meninggal karena covid maupun karena sakit lainnya, mohon penghiburan bagi keluarga, mohon kekuatan dan kesabaran untuk dapat melewati masa pandemi ini, terutama mohon kerahiman dan belas kasih Allah agar wabah covid bisa mereda dan lenyap dari muka bumi.
Dalam buku harian Santa Faustina (BHF) nomor 476, Yesus sendiri yang meminta kepada Santa Faustina untuk mendaraskan doa yang diajarkanNya, dan telah disampaikan dengan jelas oleh Yesus sendiri tata cara berdoa berikut kata-kata yang harus diucapkan dalam doa tersebut. Doa yang sekarang kita kenal dengan doa koronka kepada Kerahiman Ilahi, didoakan selama sembilan hari menggunakan rosario, karena doa ini akan meredakan murka Allah. Kegiatan doa koronka tanpa putus (berkesinambungan) ini, mulai sering dilakukan oleh KKI St. Gabriel Pulogebang, sejak tahun 2020 yang lalu, saat wabah covid mulai muncul, pernah dilakukan selama dua bulan penuh saat awal pandemi, dan kemudian dilakukan setiap kali dirasa perlu untuk memohon kerahiman Allah terkait situasi dan kondisi yang dihadapi. Kata- kata berikut yang terdapat dalam untaian doa koronka: “Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia” yang diucapkan berulang-ulang pada manik-manik Rosario, laksana senjata yang menguatkan kami para devosan komunitas kerahiman Ilahi St Gabriel, dalam menghadapi kondisi pandemi yang menyerang tubuh, jiwa dan roh kami yang membuat kami tidak berdaya, menjadi kelelahan dan semakin rapuh.
Dengan iman dan keyakinan bahwa wabah virus corona ini akan dikalahkan oleh kerahiman dan belas kasih Allah yang selalu tercurah kepada umat manusia di dunia, khusunya di Indonesia melalui doa-doa para devosan komunitas kerahiman Ilahi yang dengan setia dan tekun terus mendaraskan koronka dimanapun mereka berada di berbagai belahan dunia ini. Mari bersama-sama kita kalahkan corona dengan sesering mungkin berdoa koronka, salam Kerahiman.
Limut (Triesly)