Mendengar info adanya pelatihan merangkai bunga di Gereja Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang, timbul suatu panggilan hati. Walaupun sejujurnya, dorongan untuk bergabung itu muncul dari suami. Berlandaskan keingintahuan, menambah wawasan dan pengalaman, sampai dengan mencari salah satu bentuk pelayanan “belakang layar”.

Ternyata cukup banyak peminatnya, aku tergabung di dalam 38 ibu-ibu dari berbagai Wilayah.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Tim Dekor Gereja, dimentori oleh Puji Febriani.

Untuk efektifitas pengajaran maka kelas dibagi menjadi 2, kelas Rabu dan Sabtu. Pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi 5 kali pertemuan dari pukul 09.00 – 12.00.

Peserta praktek merangkai bunga

Pertemuan 1 s/d 4 dilaksanakan di GKP Lt. 3, sementara pertemuan terakhir atau ke-5 dilaksanakan langsung di gereja. Setiap pertemuan mengambil tema sesuai kebutuhan, pertemuan ke-1 tentang rangkaian bunga meja, ke-2 tentang rangkaian bunga untuk area patung, ke-3 tentang rangkaian bunga untuk altar/mimbar sabda, ke-4 tentang rangkaian bunga untuk lilin paskah/meja komentator, ke-5 tentang rangkaian bunga untuk dekorasi altar keseluruhan.

Hasil karya peserta merangkai bunga

 

 

 

 

 

Rangkaian bunga di pertemuan 1 s/d 4 boleh dibawa pulang oleh peserta. Bangga rasanya dimampukan membuat sebuah karya meskipun masih perlu dikoreksi mentor. Terlebih hasil karya tersebut selalu mendapat pujian dari suami.

Pada pertemuan ke-5, mentor memberikan tema kepada peserta lalu mengundi lokasi dimana karya akan ditempatkan saat misa Novena Roh Kudus. Undian akan menentukan lokasi di sekitar depan altar, depan patung Maria dan Yesus, tempat lilin paskah, mimbar sabda, atau meja komentator.

Hasil praktek peserta merangkai bunga

Kelompok Sabtu mendapatkan tugas dekor pada misa Novena Roh Kudus Hari 2 s/d 5, dan Kelompok Rabu pada misa Novena Roh Kudus Hari 6 s/d 8. Ada rasa bangga bisa terlibat dalam pelayanan liturgi dengan mempersembahkan hasil karya perdana untuk gereja.

Seperti yang diungkapkan oleh mentor, tim dekor gereja berharap, kegiatan ini tidak berhenti di situ saja. Kaderisasi pelayanan tim dekor boleh berlanjut dan harapannya semakin banyak ibu-ibu yang terpanggil melayani dekorasi bunga untuk gereja.

Beberapa peserta berpose didepan rangkaian bunga di altar

Bagi peserta sendiri, hal ini pengalaman yang positif, bisa semakin mencintai keindahan aneka bunga dan daun ciptaan Tuhan. Juga lebih mengenal tentang jenis bunga dan daun, aneka rangkaian disesuaikan kebutuhan. Lebih dari itu, bisa belajar mengoptimalisasi penggunaan budget dengan membuat rencana detail pemakaian bunga setiap rangkaian.

Bagiku, pelatihan ini menjadi awal yang baik untuk terus belajar dan semakin percaya diri, hingga dimampukan memberikan rangkaian bunga yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan. Semoga!

(dea)