Kinerja suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja para anggotanya. Hasil kerja maksimal dapat tercapai bila setiap anggota melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Berdasarkan konsep ini, maka Pengurus Wanita katolik bidang organisasi menyelenggarakan Peningkatan Kualitas Organisasi atau biasa di sebut “PKO” dengan tema “Berorganiasi Dengan Berkualitas”, pada Senin (17/6/2024) di GKP, Paroki St Gabriel Pulo Gebang pukul 9.30 – 13.00.
Koordinator Wanita Katolik RI Wilayah Timur 1 Lusia Nurini yang juga sebagai ketua panitia PKO, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita sebagai wanita bisa berkembang di wadah Wanita Katolik RI.
Para Narasumber dari DPD yaitu Bernadeth Evy Bayu Damarlati, Sanny Mathilda Tapilatu dan Elisabeth S, bergantian memberikan paparan tentang sejarah berdirinya Organisasi Wanita Katolik, hingga teknik dan cara pengambilan keputusan.
Kehadiran Wanita Katolik RI pada hakikatnya tumbuh dari keresahan dalam lubuk hati nurani para ibu untuk mengangkat harkat dan martabat sesama kaum wanita. Hati nuraninya dilandasi oleh iman dan ketakwaan yang kukuh “membela” kehidupan untuk memperjuangkan keadilan dan mengembangkan kualitas wanita secara utuh.
Ungkapan nurani itu secara nyata diwujudkan pada tahun 1924 oleh RAY Maria Soelastri Sastraningrat dengan berdirinya Poesara Wanita Katolik, yang kemudian dalam perjalanan sejarah berganti nama menjadi Wanita Katolik RI.
Semangat iman Katolik, api nasionalisme atau semangat kebangsaan sungguh terus mendorong para wanita Katolik untuk terus memelihara organisasi Wanita Katolik RI. Wanita Katolik RI tidak bernaung di bawah pengaruh dan atau berpihak pada suatu kelompok atau partai mananpun.
Pengelolaan organisasi dan pendanaan yang mendukung perwujudan visi misi organisasi diupayakan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran organisasi dan dipertanggungjawabkan sesuai AD-ART ini.
Ini semua sungguh menunjukkan bahwa Organisasi Wanita Katolik adalah Organisasi yang Mandiri.
Untuk melengkapi pemahaman tentang organisasi, mengelola dinamika kelompok dan cara pengambilan keputusan, para peserta diajak diskusi kelompok, dengan membahas kasus “perjalanan pelayaran yang menemui masalah kebocoran kapal“.
Setiap kelompok harus membahas dan mencari solusi supaya terselamatkan dari kondisi mengkhawatirkan kapal yang bocor. Dinamika kelompok ini penting, supaya peserta tahu bagaimana berpikir cepat, tepat dan kerjasama yang baik, mau mendengarkan, tidak egois dan mau saling membantu. Jika sebuah organisasi di lakukan dengan cara demikian, maka organisasi akan bisa berkembang dan para aggotanya pun menjadi semakin berkualitas.
Hadir sekitar 100 peserta membuat suasana menjadi hidup hangat dan berkualitas, karena banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mendalam dan cukup menggelitik.
Kegiatan ini terselenggara dari kerjasama 3 cabang pengurus Wanita Katolik RI Yaitu Cabang St Gabriel Pulo Gebang, Cabang St Yosep Matraman dan Cabang St Bonaventura Pulomas.
(Kontributor: Humas WK/ RT)