Aktif berkegiatan di lingkungan gereja sepertinya menjadi panggilan jiwanya, walau sekarang usianya sudah tidak muda lagi, tetapi semangatnya patut diacungi jempol. Itulah Felicia Dhibyarupi atau biasa dipanggil Deby (70 tahun). Kegigihan, kesenangan berorganisasi, pandai melebur diri dalam bergaul dan berkomunikasi, menjadikannya dibutuhkan dalam kegiatan Wanita di lingkup gereja.
Wanita yang tinggal di Perumahan Penggilingan Elok A5 no. 6, Lingkungan St. Stefanus Wilayah 11 Yohanes Pembaptis ini mengaku, diawal tahun 1997 cuma ikut-ikutan berkegiatan di organisasi Wanita Katolik. Hingga pada saat tahun 2003-2009, beliau dipercaya menjadi ketua II Wanita Katolik RI Cabang St Gabriel Pulo Gebang. Setelah itu Deby dipilih menjadi ketua Ranting Yohanes Pembaptis.
Deby mau ditempatkan di manapun untuk membantu kepengurusan Wanita katolik ataupun pengurus ligkungan dengan pemikiran “Aku siap membantu di manapun jika aku mampu.” Bahkan beliau tidak merasa direndahkan bila pernah menjadi ketua II Cabang kemudian mau menjadi ketua Ranting, yang secara struktur organisasi lebih rendah tingkatannya. Menurutnya, dalam berkarya di lingkup gereja tidak memandang struktur organisasi, namun di mana dia bisa berkontribusi.
Sikap dan perangainya yang ramah dan murah senyum seolah mengajak semua orang untuk akrab, tidak mengenal batasan umur atau derajad, semua ia rangkul.
Dengan kerendahan hati dan caranya berkomunikasi yang nyaman, ketika menjadi ketua Ranting, Deby berhasil mengajak banyak anggota ranting beserta para suami untuk ziarah dan rekreasi ke Bali.
Bagi Deby peristiwa tersebut adalah pengalaman yang paling mengesankan karena bepergian bersama semakin menumbuhkan keeratan relasi antar keluarga di ranting maupun di lingkungan tersebut.
Walau sudah dikaruniai 4 cucu, Istri dari FD Sekundarto ini tidak menyurutkan kegiatannya. Kebesaran hati dan kepintaran membangun relasi membuat Deby aktif di komunitas BKSWKK (Badan Kerjasama Wanita Kristen Katolik). Beliau juga ungkapkan tentang bagaimana membangun ide-ide dengan memancing para anggotanya, hingga dipercaya untuk menjadi ketua BKSWKK wilayah timur 1, yang kegiatannya meliputi Baksos ke Panti Werdha dan doa bersama hari doa Sedunia.
Menurut wanita berkulit kuning langsat ini, merasa hampir tidak ada kendala di dalam kegiatan. Jika ada kendala bisa dibicarakan dengan nyaman sambil bergurau berseloroh, mengistilahkan bahwa “masalah di tanggung bersama, semuanya akan selesai dengan sukacita”. Cara yang selalu dipakai adalah berkomunikasi dengan menjaga hati. “Bagaimana cara mengolah rasa, sehingga kawan bicara menjadi nyaman dan kegiatan tetap berjalan,”imbuhnya.
(Humas WK)