IBADAT JUMAT AGUNG
MENGENANG SENGSARA TUHAN

PENGANTAR
Hari ini Gereja mengenang sengsara Tuhan. Inilah puncak cinta Allah, yang telah menghampakan diri-Nya, mengutus Putra-Nya untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan dosa. Pengorbanan-Nya membawa kita semua kepada hidup baru sebagai anak-anak Allah yang mau berbelarasa bagi sesama yang membutuhkan.

I. RITUS PEMBUKA
Hening, tanpa lagu pembuka. Setelah memberi hormat ke altar, imam tiarap (berlutut)
sejenak. Lalu imam menuju ke tempat duduk dan mengucapkan doa pembuka

DOA PEMBUKA
I : Allah Bapa kami yang Mahapengasih dan Penyayang, dosa telah membawa kami kepada kekelaman maut. Tetapi berkat sengsara Putra-Mu, kami Kaubebaskan dari kekelaman itu. Curahkanlah rahmat-Mu dan lahirkanlah kami kembali sebagai manusia baru, agar
menjadi serupa dengan Kristus. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami yang bersama Engkau dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa.
U : Amin.

II. LITURGI SABDA
BACAAN PERTAMA
Pembacaan dari Kitab Yesaya (Yes 52:13 – 53:12)
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi, – demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka
akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.

Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering.

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah,dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba,masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada di dalam mulutnya.

Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun Ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak- pemberontak.

Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ulangan: Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu ‘ku percayakan jiwaku.
1. Pada-Mu ya Tuhan aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.

2.Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan.

BACAAN KEDUA
Pembacaan dari Surat kepada umat Ibrani (Ibr 4:14-16; 5:7-9)

Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita!

Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang
yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ulangan: Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah
mengagungkan Dia; Nama yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya.

BACAAN INJIL (Passio dibacakan)
R1: Romo yang berperan sebagai narator
R2: Romo yang berperan sebagai Yesus
R3: Romo yang berperan sebagai Petrus, Pilatus
Le: Lektor/is yang berperan sebagai Rakyat, orang yang menanyai Petrus

R1 : Inilah kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes
(Yoh 18:1 – 19:42)

Mereka menangkap Yesus dan membelenggu-Nya
R1 : Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan, bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang Sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama murid-murid-Nya. Yudas yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-Nya.

Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga bait Allah, yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu akan semua yang akan menimpa diri-Nya; maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka:
R2 : “Siapakah yang kamu cari?”
R1 : Jawab mereka:
R3+Le : “Yesus dari Nazaret!”
R1 : Kata Yesus kepada mereka:
R2 : “Akulah Dia.”
R1 : Yudas yang menghianati Yesus berdiri juga disitu bersama-sama mereka. Ketika Yesus berkata kepada mereka: “Akulah Dia”,mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula:
R2 : “Siapakah yang kamu cari?”
R1 : Jawab mereka:
R3+Le : “Yesus dari Nazaret! “
R1 : Jawab Yesus:
R2 : “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”
R1 : Demikianlah terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya:
“Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan hilang.” Lalu Simon Petrus yang membawa pedang,menghunus pedang itu dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung, dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Kata Yesus kepada Petrus:
R2 : “Sarungkanlah pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum dari cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”

Yesus dibawa dulu ke istana Hanas
R1 : Maka para prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa Yesus, mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Agung. Dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada orang-orang Yahudi: Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.

Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Agung, dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung itu. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi,yang mengenal Imam Agung kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus:
Le : “Bukankah engkau juga murid orang itu?”
R1 : Jawab Petrus:
R3 : “Bukan!”
R1 : Sementara itu hamba-hamba dan para penjaga Bait Allah, telah memasang api arang, sebab hawanya dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Agung menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya:
R2 : “Aku berbicara terus terang kepada dunia! Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapa engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
R1 : Ketika Yesus berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata:
Le : “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?”
R1 : Jawab Yesus kepadanya:
R2 : “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya. Tetapi jikalau benar, mengapa engkau menampar Aku?”

Bukankah Engkau juga seorang murid Yesus? Bukan!
R1 : Lalu Hanas mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang itu kepadanya:
Le : “Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?”
R1 : Petrus menyangkalnya, katanya:
R3 : “Bukan!”
R1 : Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya:
Le : “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama dengan Yesus?”
R1 : Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu berkokoklah ayam.
(Hening Sejenak)

Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini!
R1 : Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu, Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata:
R3 : “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?”
R1 : Jawab mereka kepadanya:
Le : “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”
R1 : Kata Pilatus kepada mereka:
R3 : “Ambilah Dia, dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu!”
R1 : Kata orang-orang Yahudi itu:
Le : “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang”.
R1 : Demikianlah terjadi, supaya genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan berkata kepada-Nya:
R3 : “Engkau inikah raja orang Yahudi? “
R1 : Jawab Yesus:
R2 : “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Atau adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?”
R1 : Kata Pilatus:
R3 : “Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku. Apakah yang telah Engkau perbuat?”
R1 : Jawab Yesus:
R2 : “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika kerajaan-Ku dari dunia ini,pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi, kerajaan-Ku bukan dari sini!”
R1 : Maka kata Pilatus kepada-Nya:
R3 : “Jadi Engkau adalah raja?”
R1 : Jawab Yesus:
R2 : “Seperti yang kau katakan, Aku adalah raja! Untuk itu Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
R1 : Kata Pilatus kepada-Nya:
R3 : “Apakah kebenaran itu?”
R1 : Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka:
R3 : “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?”
R1 : Mereka pun berteriak:
R3+Le : “Jangan Dia, melainkan Barabas!”
R1 : Barabas adalah seorang penyamun.

Salam, hai raja orang Yahudi
R1 : Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus, mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya. Dan sambil maju ke depan, mereka berkata:
Le : “Salam, hai raja orang Yahudi!”
R1 : Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi:
R3 : “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
R1 : Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka:
R3 : “Lihatlah manusia ini!”
(Hening Sejenak)

R1 : Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka:
R3+Le : “Salibkan Dia, salibkan Dia!“
R1 : Kata Pilatus kepada mereka:
R3 : “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
R1 : Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya:
Le : “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati. Sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
R1 : Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus:
R3 : “Dari manakah asal-Mu?”
R1 : Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus:
R3 : “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu,bahwa aku berkuasa membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”
R1 Yesus menjawab:
R2 : “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”

Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!
R1 : Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak:
Le : “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat kaisar. Setiap orang yang mengganggap diri raja, melawan kaisar.”
R1 : Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus keluar. Lalu ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: ‘Gabata’. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Lalu
kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu:
R3 : “Inilah rajamu!”
R1 : Maka berteriaklah mereka:
R3+Le : “Enyahkanlah! Enyahkanlah! Salibkan Dia!”
R1 : Kata Pilatus kepada mereka:
R3 : “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”
R1 : Jawab imam-imam kepala:
R3+Le : “Kami tidak mempunyai raja selain kaisar!”
R1 : Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.

Yesus disalibkan bersama dua orang lain
R1 : Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa keluar kota, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: ‘Golgota’. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengahnya. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu itu, bunyinya: ‘Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi’. Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus:
R3+Le : “Jangan engkau menulis: Raja Yahudi, tetapi: Ia mengatakan:
Aku Raja Yahudi.”
R1 Jawab Pilatus:
R3 “Apa yang kutulis, tetap tertulis!”

Mereka membagi-bagi pakaian-Ku
R1 : Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tak berjahit, dari atas ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain:
Le : “Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi, untuk menentukan siapa yang akan mendapatnya.”
R1 : Demikianlah terjadi, supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Ku. Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu.

Itulah anakmu — Itulah ibumu
R1 : Di dekat salib Yesus berdirilah Ibu Yesus dan saudara Ibu-Nya, Maria, isteri Kleofas, dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat Ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi di sampingnya, berkatalah Ia kepada Ibu-Nya:
R2 : “Ibu, inilah anakmu!”
R1 : Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu:
R2 : “Inilah Ibumu!”
R1 : Dan sejak saat itu, murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.

Selesailah sudah
R1 : Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu sudah selesai, berkatalah Ia, supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:
R2 : “Aku haus!”
R1 : Disitu ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus:
R2 : “Sudah selesai!”
R1 : Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.
(Semua berlutut dan hening sejenak merenungkan wafat Tuhan, sesudah itu berdiri)

Segera darah dan air mengalir keluar
R1 : Karena hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar, maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak jadi mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat sendiri hal itu memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan’; dan nas lain mengatakan: ‘Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam’.

Jenazah Yesus dibungkus dengan kain kafan dan dibubuhi dengan wangi-wangian.
R3 : Sesudah itu, Yusuf dari Arimatea, seorang murid Yesus tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang Yahudi, meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaan Yusuf. Lalu datanglah ia dan menurunkan jenazah Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
Mereka mengambil jenazah Yesus, mengafaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat pemakaman orang Yahudi.

Dekat tempat dimana Yesus disalibkan, ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru, yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.
R1 : Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan kita.
U : Terpujilah Kristus.

DOA UMAT MERIAH (didoakan imam selebran)
Untuk Gereja Kudus
I :
6   6    6     6    6      5    5    6    6 . / 6 i                                        i     7
Saudara saudari terka-sih, marilah kita berdoa bagi Gereja
6       7       7./      6    i    i                                                       i ‘
kudus Allah, supaya Allah dan Tuhan kita berkenan
i                                                                      i
menganugerahkan damai kepadanya,
i             i                                                    i     i      i       7    6   7 7 ./
mempersatukan dan melindunginya di seluruh dunia
7                                                                                               7
dan supaya Ia membantu kita memuliakan Allah
7                                       7
Bapa yang Mahakuasa
7          7                                         7 5         6            7 6 .//
dalam suasana hidup yang tenang dan damai.
(hening sejenak. Lalu imam melanjutkan)

I :
6       6       6                                      6 . 6
Allah yang Mahakuasa dan kekal, dalam diri Kristus, Engkau telah
menyatakan kemuliaan-Mu kepada segala bangsa. Lestarikanlah
karya kerahiman-Mu, agar Gereja-Mu yang tersebar di seluruh dunia
tetap mengakui nama-Mu dengan iman yang teguh.
6           6                                                             6 6 ./
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
6 . 6.//
Amin

Untuk Bapa Suci
I :
Marilah berdoa pula untuk Bapa Suci kita FRANSISKUS supaya Allah dan Tuhan kita, yang telah memilih dia menjadi Uskup, bagi Gereja Kudus-Nya, memberi dia kesehatan dan kekuatan, untuk memimpin umat kudus Allah.
(hening sejenak. Lalu imam melanjutkan)
I :
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, segala sesuatu terjadi atas penyelenggaraan-Mu. Sudilah mendengarkan doa-doa kami, dan dengan kasih sayang-Mu, lindungilah imam agung yang telah Engkau pilih bagi kami. Semoga umat Kristiani yang Engkau percayakan kepada penggembalaan-nya, berkembang dalam iman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Untuk Para Pelayan Gereja dan Segala Lapisan Umat
I :
Marilah kita berdoa bagi Uskup kita, IGNATIUS KARDINAL SUHARYO, dan bagi semua uskup, imam, diakon serta sekalian pelayan Gereja. Bagi pengurus Dewan Paroki, pengurus Wilayah dan Lingkungan, Seksi, Kelompok Kategorial, dan segenap umat beriman.
(hening sejenak. Lalu imam melanjutkan)

I :
Allah yang Mahakuasa dan kekal, dengan Roh-Mu Engkau menguduskan dan memimpin Gereja. Semoga berkat bantuan rahmat-Mu, mereka mengabdi Engkau dengan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Untuk Para Calon Baptis dan Baptisan Baru
I :
Marilah berdoa pula bagi calon baptis dan baptisan baru. Semoga Allah Bapa membuka pintu hati dan budi mereka terhadap sabda dan belas kasihNya dan berkat kerahiman-Nya membasuh mereka dari segala dosa sehingga dapat hidup dalam Yesus Kristus, Tuhan Kita.
(hening sejenak. Lalu imam melanjutkan)

I :
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau selalu menyuburkan Gereja dengan anggota-anggota baru. Sudilah menyuburkan perkembangan iman dan pengetahuan para calon baptis dan baptisan baru, supaya melalui kelahiran kembali lewat bejana pembaptisan, mereka dihimpun menjadi anak-anak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.

Untuk Para Pemimpin Negara
I :
Marilah kita berdoa pula untuk semua pemimpin Negara. Supaya Allah dan Tuhan kita menerangi hati dan budi mereka,sehingga mereka mampu memperjuangkan kepentingan rakyat, menegakkan kebenaran, perdamaian dan keadilan demi kesejahteraan bagi seluruh umat manusia seturut kehendakNya.
(hening sejenak. Lalu imam melanjutkan)

I :
Allah yang Mahakuasa dan kekal, sudilah mendampingi para pemimpin negara, supaya berkat bantuan-Mu di seluruh dunia terjaminlah kesejahteraan bangsa-bangsa, kepastian kedamaian, dan kebebasan beragama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Untuk Mereka yang Menderita dalam Masa Pandemi Covid-19
I :
Marilah kita berdoa bagi mereka yang menderita karena dampak pandemi saat ini, agar Allah Bapa memberikan kesehatan kepada yang sakit, kekuatan kepada orang yang merawat mereka, penghiburan bagi para keluarga dan keselamatan bagi semua korban yang telah meninggal.
(hening sejenak. Lalu imam melanjutkan)

I :
Allah yang kekal dan Mahakuasa, satu-satunya penyokong kelemahan insani kami, pandanglah dengan bela rasa kondisi anak-anak-Mu yang menyedihkan, yang menderita karena pandemi ini, ringankanlah penderitaan mereka yang sakit, berikanlah kekuatan kepada orang yang merawat mereka, terimalah ke dalam damai-Mu mereka yang telah meninggal. Dan selama pandemi ini, karuniakanlah rahmat-Mu agar kami semua dapat menemukan penghiburan dalam kasih-Mu yang Rahim. Melalui Kristus, Tuhan kami. Amin

Untuk Saudara-Saudari yang Menderita.
I :
Saudara-Saudari yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, supaya Ia membersihkan dunia dari kesesatan, melenyapkan penyakit, menjauhkan kelaparan, membuka penjara, mematahkan belenggu, melindungi musafir, mengantar pulang pengungsi, menyembuhkan orang sakit dan menyelamatkan orang
yang meninggal.
(hening sejenak. Lalu imam melanjutkan)

I :
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghibur yang berduka dan menguatkan yang menderita. Kiranya jeritan semua orang yang tertimpa kesusahan apa pun sampai ke hadirat-Mu. Semoga semua yang berada dalam kesesakan bersukacita oleh belas kasih-Mu. Dengan Dengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

III. UPACARA PENGHORMATAN SALIB
PEMBUKAAN SELUBUNG SALIB
Perarakan salib dilakukan oleh Imam dari tengah Gereja ke depan Altar. Selubung salib
dibuka sedikit demi sedikit mulai dari bagian atas diiringi dengan nyanyian berikut (3X).
Lagu Perarakan: Lihatlah Kayu Salib (PS 505)
I
Lihatlah kayu salib, di sini tergantung Kristus, Penyelamat dunia.
U
Mari kita bersembah sujud kepada-Nya.

PENGHORMATAN SALIB
Setelah melakukan penghormatan Salib secara bergantian, Imam kembali ke altar. Umat di rumah dapat melakukan penghormatan salib. Dapat diiringi instrumen.

IV. KOMUNI BATIN
Selesai penghormatan salib, di atas altar sudah disiapkan korporale, buku upacara, hosti.

BAPA KAMI (Ps. 405)
Embolisme
I :
Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami Yesus Kristus.
U :
Sebab Engkaulah Raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

Kemudian Imam mengangkat hosti sambil berkata:
I : Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
U : Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya. Tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI
Doa Komuni Batin
Yesus-ku, aku percaya,
Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya,
dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku.
Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku.
Seolah-olah Engkau telah datang, Aku memeluk-Mu
dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu;
jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu.
Amin.

DOA SESUDAH KOMUNI
I : Marilah berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, pandanglah kami yang menghadap
Engkau dengan tangan kosong. Kami berada di dunia yang penuh
kebencian dan perselisihan, kelaliman dan kesedihan. Bebaskanlah
kami dari semuanya itu berkat daya cinta kasih yang lebih kuat dari
Kristus Putra-Mu yang berkenan menjadi Hamba penderita karena
kami. Dialah satu-satunya harapan dan cahaya hidup kami. Sebab
Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

V. DOA PENUTUP
DOA BERKAT
Dengan mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat, imam mengucapkan doa berikut
I :
Allah Bapa sumber segala rahmat dan penghiburan, turunkanlah berkat berlimpah ke atas umat-Mu ini, yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan kebangkitan-Nya; berikanlah pengampunan,anugerahkanlah penghiburan, kesehatan,
tumbuhkanlah iman yang kudus, berikanlah jaminan penebusan yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

Imam dan petugas menghormati salib dan keluar tanpa iringan lagu atau instrumen apapun. Suasana hening.