Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.Dan kini IoT sudah umum menjadi project penelitian bagi mahasiswa di perguruan tinggi.
Pertumbuhan pasar Internet of Things (IoT) sangat pesat. Menurut perusahaan riset pasar IDC – Pasar global untuk “Internet of Things” akan hampir tiga kali lipat menjadi $ 1,7 triliun tahun 2020. Pasar IOT, senilai $ 655.8 Milyar pada tahun 2014 dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 16,9 persen.
Ada 4 skenario utama IOT.
1. Mesin untuk dashboard (Analytics),
2. mesin untuk mesin,
3. mesin untuk data dan
4. mesin untuk proses bisnis.
Backbone (tulang punggung) teknologi dari semua skenario ini pada dasarnya 3 hal:
1. Sensor yang akan menangkap data yang dibutuhkan dan meneruskannya
2. Konektivitas yang akan menangkap data ditransmisikan dan menyampaikan (relay) kepada semua mekanisme lain – dashboard, mesin dan proses
3. Processor – Yang akan menerima data, memproses responnya, menganalisis atau menyimpan (also available from www.yohanli.com)