Dalam rangka memperingati HUT RI ke 76, WKRI Cabang St Gabriel mengadakan aneka macam lomba, diantaranya lomba ‘kreatifitas menulis’. Lomba yang diadakan oleh pengurus Cabang bertema “Kemerdekaan dalam arti luas“. Tema ini bertujuan menggali talenta serta mendorong Wanita Katolik seluruh ranting agar berani tampil, mengaktualisasikan hobinya. Para Juri memutuskan para pemenang lomba kreatifitas menulis sbb:
Juara I. Cubitan Mesra ke 76 (Penulis: Lusia Letek, Ranting: Yakobus)
Juara 2. Wanita Merdeka, Itukah Kita? (Penulis: Lucia Dewi, Ranting: Elizabeth)
Juara 3. Di Sini (Penulis: Janawati, Ranting: Yakobus)
Tulisan “Cubitan Mesra ke 76″ merupakan tulisan liputan kegiatan upacara virtual yang diadakan di lingkungan komplek. Tulisan ini berbentuk berita bukan fiksi. Peristiwa disajikan secara kronologis dan cukup detil, sehingga bisa memberikan gambaran kemeriahan. Penyajian berita membawa pembaca seolah merasa ikut dalam acara tersebut. Sementara tulisan berjudul “Wanita Merdeka, itukah kita?” tentang kemerdekaan di mata seorang wanita. Tulisan Opini ini ingin menunjukkan kebanggan sebagai wanita yang bebas untuk berperan seoptimal mungkin, namun tidak meninggalkan kodrat sebagai wanita dan insan Illahi.
Sedangkan puisi berjudul “Di sini” menggambarkan pemujaan terhadap tanah air, cinta tanah air dan tekad berkurban untuk membelanya. Penulis juga bermaksud menceritakan sebuah makna dan simbol. Panitia meminta bantuan juri dari seorang penulis dan pengamat sastra kawakan berasal dari Paroki Arnoldus Bekasi. Tulisan asli para juara disajikan dibawah liputan ini.
Penulis : Humas WK
Cubitan Mesra ke 76 (Lusia Letek, Ranting St Yakobus)
Komplek Perumahan Buaran Indah IV berada di Wilayah kelurahan Penggilingan RW 13 , berjarak 3 km arah utara dari kantor Walikota Jakarta Timur.
Hari selasa Tanggal 17 Agustus 2021 warga RT 003 RW 013 yang berada didalam komplek Buaran mengadakan acara yang unik yaitu upacara dan pentas seni Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 76 dengan menggunakan fasilitas ruang zoom atau biasa disebut virtual.
Jam 8 pagi seluruh panitia dan petugas upacara melakukan persiapan, tentu saja persiapannya dengan duduk di depan layar monitor masing2.
Persiapan yang dilakukan antara lain dengan pengetesan suara, Apakah seluruh panitia/petugas bila bicara suaranya jelas terdengar. Jika ada suara yang kurang jelas MC mengusulkan bergeser mencari sinyal yang jelas didengar.
Bahkan salah satu panitia karena beberapa kali pindah tempat tidak menghasilkan suara yang jelas, dan setelah ganti laptop suara menjadi jelas, awal persiapan yang mebuat semua tertawa, ternyata bukan sinyal yang membuat suara tidak jelas, tetapi alat yang digunakan kurang memenuhi syarat, demikian celetuk salah satu panita.
Jam 8.30 seluruh warga RT 003 hadir dalam ruang Zoom. Di layar monitor tercatat 32 peserta yang hadir, setiap peserta rata-rata berisi 2 – 3 orang. Seperti layaknya acara yang diadakan secara tatap muka, acara lewat zoom ini di pandu oleh MC yang mengatur seluruh rangkaian acara. MC membacakan seluruh rangkaian acara : yakni pembuka dari ketua RT, pembacaan puisi oleh beberapa warga diwakili anak TK, SD, SMP, Opa dan Oma, Kaledoskop RT 003. Upacara pengibaran bendera HUT RI ke 76, sambutan ketua RW dan penutup
Arif Wahyudi ketua RT 003 merangkap ketua panitia acara Zoom ini membuka acara. Dalam sambutan pembukaan acara, Arif mengajak seluruh warga untuk melakukan tindakan nyata, berbagi, saling membantu dan memberikan senyuman kecil kepada keluarga dan lingkungannya.
Acara pembacaan Puisi yang berjudul : terbanglah Indonesia: dibacakan oleh seluruh petugas dengan vocal, intonasi dan volume sangat bagus dan menyentuh.
Saatnya kaledoskop tahun 2019 – 2021 RT 003 ditayangkan oleh tuan rumah zoom ( Host), begitu banyak kegiatan yang dilakukan a.l : karnaval, paduan suara, menanam dengan hidroponik, pembuatan pupuk organic dan lain lain . Banyak kegiatan bisa berjalan dengan baik, karena juga atas ketekunan Aprihadi salah satu warga yang punya banyak talenta dan dengan semangat serta kesabarannya mengajarkan banyak hal ketrampilan kepada warga. Jam 9.30 upacara pengibaran bendera dimulai. Proses upacara tidak bedanya seperti upacara tatap muka, ada komandan upacara, petugas pembaca UUD 45, pembaca Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa untuk Arwah para Pahlawan. Seluruh hadirin yang ada di ruang zoom memberikan penghormatan khidmat kepada Sang Saka merah Putih yang ditayangkan di layar. Bendera berkibar2 seolah diterpa angin dan serta menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh petugas. Acara upacara berlangsung sangat khidmad. Setelah upacara selesai, komandan upacara memberikan penghormatan kepada inspektur upacara, dan upacara selesai. Kembali MC muncul di layar utama istilah MC : colek /cubit warga, minta beberapa warga untuk memberikan komentarnya terhadap seluruh rangkaian acara hari itu dan kegiatan RT 003 selama 3 tahun terkahir. Husni sesepuh warga Rt 003 dan Devi seorang Ibu muda terdengar suara terbata-bata menangis, saat memberikan komentar; karena terharu , kagum dan sangat Bahagia menjadi warga RT 003 yang banyak kegiatan dan bisa berelasi antar tetangga dengan baik. Masih banyak warga memberikan komentar, semuanya meng apresiasi yang luar biasa kepada ketua RT. Menurut pengakuan beberapa warga , keberhasilan kegiatan RT 003, karena Rosa sebagai istri ketua RT mau ikut ambil bagian dalam tugas dan kegiatan RT 003, Rosa bekerja dalam diam. Banyak hal yang dikerjakan tanpa banyak bicara dan akhirnya semua terlaksana dengan baik, demikian pengakuan beberapa warga.
Hidayat Bustom ketua RW 013 yang membawahi Wilayah RT 003 hadir dalam ruang Zoom dan memberikan sambutan singkat dengan menyampaikan bahwa Ketua RW akan mendukung seluruh kegiatan RT 003 yang berguna untuk warga dan akan memberikan bantuan konsultasi hukum secara gratis bila ada warga yang membutuhkan. Kebetulan Hidayat Bustom adalah seorang pengacara senior.
Makin terasa kemesraan antar warga. Warga seperti mendapat cubitan mesra pada Acara HUT RI ke 76 di RT 003 RW 013. Acara ditutup pada jam 11.30. Sebelum peserta meninggalkan ruang zoom semua melambaikan tangan berpamitan dengan wajah gembira.
Salam Merdeka, Salam sehat
Wanita Merdeka, Itukah Kita? (Lucia K. Dewi, Wanita Katolik RI Ranting Elizabeth)
Saya bersyukur kepada Tuhan, karena diijinkan menjadi wanita merdeka.
Saya merdeka berpikir, berpendapat, berperan dan berpelayanan.
Merdeka sebagai individu, sebagai istri dan seorang ibu.
Bersyukur mempunyai pasangan hidup dan keluarga yang mendukung saya dalam berkomunitas dan berpelayanan dengan tetap menjunjung kodrat sebagai istri dan ibu.
Tentu bukan suatu hal mudah dan pastinya melibatkan Tuhan, sang pengatur skenario kehidupan. Untuk menjaga kemerdekaan itu, saya pun harus berjuang. Berjuang mengatur waktu antara urusan pelayanan dan keluarga, berjuang membagi pikiran antara urusan gereja/komunitas dan rumah tangga.
Saya wanita merdeka dengan kemerdekaan yang bertanggungjawab, untuk keluarga, gereja dan sesama.
Di Sini (Janawati Kurniadi, Ranting Yakobus)
Di sini dimana kakiku berpijak…
Di sini dimana aku dilahirkan bunda…
Di sini dimana aku belajar berjalan tertitah -titah…
Di sini dimana aku meletakkan asaku…
Di sini dimana aku mengejar cita-citaku…
Di sini dimana aku belajar banyak,
tentang kehidupan,
tentang masa depan,
tentang paham cinta Tanah Air,
Asal kamu tahu, aku akan tetap di sini,
Berjuang untuk Tanah Air yang kucinta
Biarkan awan gemawan membawa asaku sebagai anak bangsa Indonesia,
kepada satu tujuan.
Membawa cita citaku pada satu ujung tonggak sejarah,
yang bukan saja rupawan,
tapi juga perkasa, dan rendah hati.
Ya aku akan terus berpijak di bumi pertiwi ini,
menggulirkan segala pikiran dan tenaga, hanya untuk Tanah Air tercinta
agar bangsaku tetap bersatu
agar negeriku tetap kokoh.
Di sini,
di Tanah Air tercinta Indonesia
Dirgahayu Tanah Air Republik Indonesia ke 76.